Puluhan Kepala Desa di Aceh Singkil ikuti pelatihan pemahaman Jurnalisme Warga Selasa (13/9/2022). |
SINGKIL - Puluhan Perangkat desa di Kabupaten Aceh Singkil mengikuti pelatihan "Jurnalisme Warga" di Gedung Seni Budaya daerah setempat yang berlangsung tiga hari berturut-turut sejak Ahad (11/9) hingga Selasa (13/9).
Amatan wartawan, para peserta tidak mesti Kepala Desa atau Keuchik, boleh saja Sekdes, Kaur maupun Kepala Dusun. Selama mengikuti proses bimtek atau pelatihan, peserta mengenakan baju seragam, bekal modul konsep, agar searah pada saat mendengarkan keterangan pemateri.
Ketua Panitia pelaksanaan kegiatan Jurnalisme warga Hitler Tumangger, Selasa (13/9) kepada sejumlah wartawan, mengatakan peserta pelatihan dari perangkat desa, hampir 80 persen mengikuti pelatihan Jurnalis Warga.
Sedangkan dana kegiatan pelatihan, bersumber dari Desa masing-masing. Rp 3 juta per peserta.
"Kenapa kita ambil tema "Jurnalisme Warga" karena untuk memberikan pemahaman akan tugas-tugas wartawan dan juga kewajiban para Keuchik untuk menghadapi wawancara maupun pertanyaan wartawan,"kata Hitler.
Menurut Hitler pelatihan Jurnalisme Warga penting sekali dilaksanakan karena ada hal-hal yang masih saja terjadi ditengah-tengah masyarakat khususnya pemerintahan desa bahwa kehadiran wartawan itu dianggap pemeras. Ini fenomena yang masih saja terus bergulir mereka dianggap meminta uang atau selalu memojokkan dalam pemberitaannya padahal sebenarnya tidak semua itu padahal bentuk kritis dan pengawasan dari sisi luar pemerintahan.
Nah, dalam pelatihan ini, materi inilah yang kita terangkan. "Dimana hak wartawan, dimana hak kepala desa, pemateri menerangkan dengan baik," ujarnya.
Mudah-mudahan mereka mulai faham. Sosok seorang jurnalis pun, kita jelaskan ada batasan-batasan bukan sebagai penyidik tapi seorang pencari informasi yang faktual, independen serta berimbang demi kepentingan publik.
Hitler juga menuturkan, dalam diskusi tanya jawab, semua terbuka. Banyak Kepala Desa ditemui wartawan berlagak aparat pemegak hukum (APH).
"Kita juga membekali Kepala Desa tidak mengelak menghadapi wartawan, tentunya wartawan yang beretika dan profesional pasti menunjukkan kartu identitas Persnya," ujar Hitler.
Kemudian narasumber pemateri Jurnalisme Warga, kami menghadirkan dua orang dari luar daerah dan satu orang dari daerah setempat. "Mereka adalah Bahrul Walidin anggota Organisasi Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Aceh, Fadli dari PPWI Aceh dan saya sendiri Hitler Tumangger daerah setempat," tuturnya.
Materi yang diberikan tentang Undang Undang Pers, pemahaman siapa dan tugas jurnalis, dan pemahaman tentang bagaimana seorang kepala pemerintahan desa menerima pelayanan terhadap wartawan (media handling), serta bila terjadi sengketa berita dan titik tolak pengaduan sekaligus hak jawab koreksi berita yang keliru.
Kemudian wartawan senior itu, juga berharap pelatihan dirasa bermanfaat dan semoga berkah agar mereka lebih memahami betapa kemajuan itu bangkit bersama pers.
"Sebetulnya sebagian besar kepala desa hadir, Tetapi lantaran ada kegiatan lain ada juga yang tidak sempat hadir karena sangat bermanfaat sekali," ujar Hitler.
Baca Juga: Bantuan Modal Usaha dari Baitul Mal untuk Aceh Singkil
Baca Juga: Beasiswa dari BAZNAS untuk Keluarga Miskin