Hj.Sairun dan Drs. Azmi, MAP |
Kedua Calon PJ Bupati Aceh Singkil Bertemu - Untuk jabatan Pelaksana Tugas (Pj) Bupati Aceh Singkil dua nama ini banyak mendapat dukungan oleh masyarakat setempat.
Kedua orang tersebut adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam, H Sairun, dan Sekda Aceh Singkil, Drs. Azmi, MAP.
Sebuah baliho di pinggir jalan raya Singkil dan Singkil Utara mempromosikan Azmi sebagai Pj Bupati. Sedangkan organisasi relawan yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo, merekomendasikan Sairun.
Ketika dua nama yang sedang naik daun dan menjadi
perbincangan hangat itu, secara tak terduga bertemu akhir pekan ini di sebuah
restoran di Jakarta.
Jelas, pertemuan itu bukan kebetulan. Dalam rangka mengelola empat pulau di Aceh Singkil yang berkonflik dengan Sumut, Azmi berada di Jakarta menjalankan tugas daerah untuk mengurus Pulau Mangkir Besar, Pulau Mangkir Kecil, Pulau Panjang, dan Pulau Lipan.
H. Sairun juga demikian selama berada di jakarta terkait Koordinasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Dana Pendidikan Subulussalam.
Kementerian Dalam Negeri memiliki agenda yang berbeda, tetapi hal yang sama terjadi. sehingga tidak sengaja bertemu saat makan.
Sairun membenarkan pertemuannya dengan Sekretaris Daerah Aceh Singkil, Azmi, pada Minggu, 19 Juni 2022, dengan mengatakan "tidak dijadwalkan dan dikomunikasikan sebelumnya."
Pertemuan itu, menurut Sairun, merupakan pertanda wajar. Karena kami berdua tidak tahu yang lain ada di Jakarta, bisa dikatakan bahwa kode itu dibuat secara alami, menurut Sairun.
Dua calon Bupati Aceh Singkil terlibat perdebatan sengit dalam pertemuan itu. Termasuk memperdebatkan soal pencalonan Singkil sebagai Pj Bupati Aceh.
Sairun menegaskan, dirinya dan Sekda Aceh Singkil sependapat bahwa penjabat bupati haruslah orang yang paham Aceh Singkil.
Aceh Singkil menurutnya membutuhkan seorang pemimpin dengan kapasitas untuk melakukan perubahan di masa depan. “Kami sepakat kalau ada produk lokal kenapa harus di ekspor dari luar.
Namun, kami tetap menghormati hak prerogatif pemerintah pusat, terlepas dari siapa yang dilantik di kemudian hari sebagai Pj Bupati Aceh Singkil,” kata Sairun.
Sairun, di sisi lain, menilai posisi Azmi sebagai
Sekda Aceh Singkil membuatnya cocok untuk menjabat sebagai Pj Bupati Aceh
Singkil.
Terlepas dari kenyataan bahwa dukungan terbuka Projo membantunya mendapatkan namanya di luar sana, demokrasi menuntut agar semua pihak menjunjung tinggi aspek ini.
Sairun menyatakan, “Nama saya muncul melalui dukungan terbuka ormas Projo Aceh Singkil adalah dinamika demokrasi yang harus disikapi dengan arif dan bijaksana".(*)
Mahasiswa Usung Khalilullah Sebagai PJ Bupati
Setelah nama Khalilullah diumumkan sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil, Akla Limbong, ketua Himpunan Mahasiswa Aceh Singkil-Langsa (Himasilal), menawarkan dukungannya.
Sebelumnya hanya ada dua nama yang mendapat dukungan luar biasa. Mereka adalah H Sairun, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam, dan Drs. Azmi, Sekretaris Daerah Aceh Singkil.
Persaingan memperebutkan jabatan Pj Bupati Aceh Singkil semakin ketat dengan penambahan nama Khalilullah.
Menurut Akla yang juga menjabat sebagai Ketua Komisariat FKIP HMI Unsam Langsa, Khalilullah didukung oleh partainya karena dianggap sebagai pemimpin yang cakap yang kemampuannya telah diuji.
“Meskipun menjadi hak prerogatif Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri, tidak mungkin menentukan siapa yang akan menjabat sebagai Pj Bupati Aceh Singkil. Khalilullah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh, adalah orang yang memiliki kompetensi dan kualitas yang tidak diragukan lagi” ujar Akla pada Minggu, 26 Juni 2022.
Akla mengklaim Khalilullah dianggap pantas karena selama menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil, ia memberikan banyak kontribusi bermanfaat bagi daerah.
Khalilullah juga piawai dalam diplomasi, terbukti dengan banyaknya beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa Aceh Singkil yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
“Jika kita melihat secara objektif semua pejabat pemerintah saat ini, hanya Khalilullah yang mampu membuat perubahan positif bagi Aceh Singkil. Mari kita lihat berapa banyak kegiatan dan kemajuan pendidikan yang telah dia lakukan. Tidak berhenti di situ juga. Dalam beberapa waktu terakhir ini banyak mahasiswa Aceh Singkil yang mendapat beasiswa, dan itu tidak diragukan lagi merupakan hasil diplomasi yang dibangun oleh Khalilullah.
Khalilullah tidak hanya memberikan kontribusi yang
signifikan bagi kemajuan pendidikan tetapi juga dalam rangkaian hajatan desa
budaya Tanjung Mas. demikian penunjukan Tanjung Mas sebagai desa budaya. (*)